Rabu, 03 Agustus 2011

Juara Menembak Kiansantang Shooting Club, Hadi Suyanto; “Latihan dan Pembinaan Rutin Membentuk Karakter Juara”

Purwakarta : Anggota Club Panther menjuarai Lomba menembak terbuka atas nama Hadi Suyanto dalam rangka Hari Ulang Tahun RI ke-66 yang diselenggarakan Kiansantang Shooting Club di Cikopak Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta, Minggu (24/7) pekan lalu



Kemenangan yang diraih Hadi Suyanto sebenarnya ini merupakan hasil dari kerja keras yang selama ini dilakoninya. “dengan latihan secara rutin mungkin akan menjadi kebiasaan dan pembentukan karakter, selain itu juga ketenangan dan keyakinan menjadi salahsatu pendukung dalam melakukan eksekusi saat perlombaan” ungkapnya.
“selain latihan rutin juga pembinaan dari Pengcab Perbakin Purwakarta cukup memberikan dukungan moral yang selama ini terus dilakukan pengurus. Dengan kemenangan ini tentunya harus menjadi motivasi bagi semua terutama para generasi penerus yang masih muda” harap Hadi.
Kedepan Hadi berharap dengan terus melakukan pembinaan disetiap club akan menjadi pendidikan bagi generasi penerus khususnya pecinta olahraga menembak. “dengan pembinaan dari Pengcab Perbakin Purwakarta kepada club-club dibawahnya akan memberikan dorongan dan motivasi kedepan akan terpilih bibit-bibit penembak khususnya tembak sasaran prestasi” harapnya.
Dalam perlombaan tersebut lebih dari seratus peserta mengikuti even yang dilaksanakan Kiansantang Shooting Club. Sementara pesertanya sendiri dari Kabupaten Purwakarta, Subang, Karawang, dan Kabupaten Bandung. Hadiah yang disediakan panitia diantaranya TV ditambah piala, dan ada juga hadiah bergilir tingkat lokal. (as).

Rabu, 20 Juli 2011

dari HUT Wanara Club ke-5 & HUT Bhayangkara ke-65 Kompol Dewa Putu Murdana SH; “Registrasi Pemilik Senapan Perlu Dilakukan Walaupun Senapan Angin”

Purwakarta

: Kegiatan lomba menembak yang diselenggarakan Wanara Club Campaka dalam rangka hari jadinya ke-5 bekerjasama dengan Kepolisian Sektor (Polsek) Campaka dalam rangka HUT Bhayangkara ke-65 berjalan dengan sukses.

Kapolsek Campaka, Kompol Dewa Putu Murdana SH mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Wanara Club yang telah menyelenggarakan kegiatan lomba tersebut. “kami sangat tergugah dengan kegiatan lomba menembak ini, sebab dengan adanya kegiatan lomba memberikan kesempatan kepada para penggemar menembak untuk menyalurkan hobinya sehingga memberikan peluang untuk mengukir prestasi” ungkap Dewa.

Kedepan, lanjut Dewa, kepada pemilik senapan harus diregistrasi untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. “walaupun senapan angin caliber 4.5 mm tetap harus diregistrasi, karena dengan jarak tembak dibawah sepuluh meter tetap saja membahayakan sehingga dengan bergabungnya para pehobi ini dengan club akan lebih terbina” jelas Kapolsek.
“lebih jauh kami harapkan dengan adanya kegiatan lomba ini akan tampil bibit atlit yang mungkin akan menjadi atlit nasional khususnya di Kecamatan Campaka” harap Kapolsek.

Tatang Wahyudi dari Pengcab Perbakin Purwakarta, mengungkapkan rasa bangganya dengan diselenggarakannya lomba tersebut. “kami merasa bangga dan terharu dengan kegiatan ini, karena kekompakan Wanara Club sehingga lomba ini cukup meriah dan banyak diikuti peserta, ini menunjukkan soliditas diantara anggota sehingga terelenggaranya lomba ini” jelas Tatang.

Ketua Wanara Club, Dadang Hermawan mengharapkan hasil dari kegiatan ini tersaring bibit atlit yang ada di daerah karena tidak sedikit di daerah ini banyak potensi. “nantinya kita akan bina apabila ada bibit atlit yang mungkin akan muncul dalam kegiatan tersebut. Dan kegiatan ini merupakan agenda tahunan Wanara Club untuk terus dilakukan setiap tahunnya” terang Dadang.

Ketua Pelaksana Kegiatan Lomba, Iwan Pitox menjelaskan, dalam pelaksanaan lomba, peserta terdiri dari perorangan dan club yang ada di sekitar Kabupaten Purwakarta, sementara jenis senapan yang dipergunakan senapan angin caliber 4.5mm. sasaranya terdiri dari silhoute plat dengan tiga sikap, berdiri sebanyak lima sasaran tembak kalkun, jongkok lima sasaran babi, dan tiarap lima sasaran ayam. “untuk kali ini kita laksanakan dua kelas, kelas skup/lensa dengan jarak tembak 25 meter dan kelas visir 15 meter.

Sementara pesertanya sendiri mencapai target yakni diatas seratus peserta. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan sponsor terutama pihak Polsek Campaka yang telah mendukung sepenuhnya kegiatan ini sehingga berjalan sukses” pungkas Pitox.

Diakhir acara club Panther atas nama Agus Wintarya sebagai juara satu kelas Skup/lensa, sementara juara satu kelas visir diraih Agus Sucipto. Dan kepada juara satu sampai tiga mendapatkan hadiah hiburan dan uang pembinaan. (as).

Purwakarta Pecahkan Rekor MURI

Dengan Sajikan 37.860 Nasi Tumpeng Purwakarta Pecahkan Rekor MURI
Masukan foto Rekor (PECAHKAN REKOR-tampak Bupati Purwakarta H Dedi Mulyadi SH memegang Sertifikat MURI sesaat setelah penghitungan nasi tumpeng yang memecahkan rekor mencapai 37.860 nasi tumpeng yang mengungguli pemecah rekor sebelumnya hanya 9.689 nasi tumpeng. Agus)
Purwakarta

: Tercatat 37.860 nasi tumpeng yang dibawa pegawai negeri sipil (PNS), pegawai swasta dan organisasi kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Purwakarta – Jawa Barat (Jabar) yang digelar Sabtu (16/7) malam kemarin, akhirnya berhasil memecahkan rekor museum rekor Indonesia (Muri).

Bupati Purwakarta H Dedi Mulyadi SH menyatakan, melihat antusias masyarakat dalam kegiatan festival tumpeng dan festival budaya Jawa – Bali menjadi kebanggaan tersendiri. Dengan banyaknya masyarakat baik sebagai peserta maupun yang hanya menyaksikan kegiatan ini, artinya perhelatan ini mendapat tempat di hati masyarakat.

Perhelatan dengan mencatatkan rekor sejarah di Kabupaten Purwakarta ini, lanjut Dedi Mulyadi, bukan merupakan hal yang baru. Sebab kegiatanyang bisa mencatat rekor seperti sekarang ini beberapa ratus tahun lalu juga pernah terjadi di Purwakarta. Hanya saja, bukan festival nasi tumpeng melainkan keanekaragaman yang lain.

Melihat antusiasnya warga masyarakat yang begitu besar, sambung dia, maka kedepan pihaknya akan menggelar kembali kegiatan yang melibatkan masyarakat. Dan bentuk kegiatan yang nanti akan diselenggarakan, kemungkinan tidak akan sama dengan sekarang. Bupati Dedi juga menyatakan bangga, karena masyarakat sangat mendukung terhadap pembangunan di Purwakarta.

Sementara festival tumpeng yang dikolaborasikan dengan festival budaya Jawa – Bali itu, mampu menyedot perhatian warga masyarakat yang tumpah ruah sejak sore hingga malam hari memenuhi jalan yang menjadi rute peserta pawai yang jumlahnya mencapai 15 ribu lebih yang dimulai dari Jalan Baru – Veteran sebagai lokasi star para peserta.

Pemantauan dilapangan mengisyaratkan, menjelang sore hari ribuan peserta pawai sudah menyemut di Jalan Terusan Ibrahim Singadilaga. Tak urung, kegiatan itu spontan membuat petugas segera menutup sejumlah ruas jalan yang akan dilintasi para peserta pawai mulai dari depan kantor Kecamatan Purwakarta - Jalan Veteran-Jalan Jenderal Sudirman dan berakhir di Jalan KK Singawinata (gedung kembar).

Iring-iringan peserta pawai tersebut, dimulai dari perjalanan Kereta Kencana yang ditarik empat ekor kuda kemudian disusul pasukan berkuda yang diatasnya duduk Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Muspida serta para kepala dinas dilingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

Setelah pasukan berkuda, iringan – iringan peserta pawai nampak lebih meriah karena dilanjutkan oleh peserta pawai sejumlah kesenian/budaya (festival budaya) dari berbagai daerah di Jawa dan Bali semisal kesenian dari Bandung Jawa Barat, Bali, Reog Ponorogo, Ondel-ondel dari Jakarta, kesenian dari Jogyakarta, Solo, Jawa Timur serta kesenian dari kabupaten lain di Jawa Barat.

Perhelatan akbar yang menyedot perhatian masyarakat Purwakarta ini, dimulai sejak pukul 20.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Namun sebelum pawai dimulai, ribuan peserta terlebih dulu mengadakan sholat bersama dan acara Nisfu Sya’ban serta siraman rohani dari KH Habib Hasan Syu’eb yang digelar di lokasi berkumpulnya para peserta pawai. Dengan tercapainya rekor MURI dengan pencapaian jumlah tumpeng 37.860 buah Kabupaten Purwakarta berhak mendapatkan sertifikat MURI dan diserahkan langsung melalui Manajer MURI kepada Bupati Purwakarta. (as).